Main SEO - Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan - “Manusia modern sulit dipisahkan dari bahan bakar”, tampaknya menjadi pernyataan yang memang sesuai kenyataan. Yups, produksi energi pembakaran bahan bakar memang sangat dibutuhkan untuk menggerakkan perputaran roda kehidupan manusia – mulai dari sekedar untuk kehidupan keluarga sebagai unit terkecil hingga industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Pentingnya bahan bakar bagi kehidupan membuat pemerintah Indonesia menunjuk Pertamina sebagai sebuah lembaga yang dipercaya mampu mengelola minyak dan gas bumi untuk menjadi BBM Berkualitas yang bisa memberikan pelayanan prima bagi masyarakat. Perusahaan Perseroan Terbatas ini – dalam perkembangannya – sempat memonopoli kepemilikan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) sebelum akhirnya dihapus pada tahun 2001 lalu.
Perjalanan Pertamina sebagai salah satu penggerak roda kehidupan masyarakat bukanlah sebuah potret singkat, melainkan penuh determinasi serta keinginan menjadi lebih baik. Seperti apa sejarah perkembangan pertamina serta bagaimana lembaga ini bertransformasi menjadi penyedia solusi bahan bakar berkualitas dan ramah lingkungan? Berikut adalah ulasan selengkapnya:
Pertamina yang menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia terbagi menjadi dua sektor, yaitu Hulu dan Hilir, yang ditunjang dengan berbagai anak perusahaan maupun perusahaan patungan. Pertamina terhitung mengoperasikan 7 kilang minyak di Indonesia dengan kapasitas mencapai 1.051,7 MBSD, pabrik petrokimia berkapasitas 1.507.950 ton per tahun, serta pabrik LPG berkapsitas 102.3 juta per tahun. Perjalanan Pertamina yang penuh liku dan determinasi menghasilkan buah manis, salah satunya dengan menempati peringkat 122 dari 500 perusahaan terbaik di dunia versi Fortune Global.
Pertamina saat ini dipimpin oleh Dwi Soetjipto yang ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 28 November 2014 lalu. Penunjukkan kala itu dilakukan untuk menggantikan Karen Agustiawan yang mengundurkan diri pada 1 Oktober 2014 karena menjadi Guru Besar di Hardvard University, Boston, Amerika Serikat.
Diantara berbagai pilihan bahan bakar tersebut, berikut adalah beberapa produk terkenal dari Pertamina yang banyak digunakan masyarakat:
a. Pertalite
Pertamina sebagai pengelola minyak dan gas alam Indonesia baru saja meluncurkan Pertalite sebagai salah satu opsi BBM Oktan tinggi harga terjangkau. Kandungan oktan BBM berkualitas ini mencapai 90-91, namun hanya dibanderol dengan harga kurang dari Rp 7ribu/liter. Produk Pertamina satu ini hanya memiliki kandungan sulfur maksimal 0.05% (setara dengan 500 ppm), serta tidak memiliki kandungan timbel dan logam. Bahan bakar berwarna hijau jernih dan terang ini juga memiliki residu maksimal 2.0% yang sangat rendah untuk ukuran bahan bakar minyak.
Pertalite dengan segala kandungannya tersebut jelas menjadi salah satu solusi bagi pengguna yang menginginkan bahan bakar terjangkau dengan kualitas unggulan. Masyarakat yang menggunakan Pertalite untuk mesin dapat “memperpanjang” usia mesin karena memiliki kandungan aditif detergen, anti korosi, serta pemisah air yang membuat mesin berjalan dengan baik.
b. Pertamax
Pertamax merupakan salah satu produk andalan Pertamina yang dihasilkan denganmenambahkan zat aditif dalam proses pengolahan di kilang minyak yang pertama kali diluncurkan pada 10 Desember 1999 lalu. Produk ini tergolong sebagai BBM ramah lingkungan karena kemunculannya merupakan pengganti dari Premix 1994 serta Super TT 1998 yang memiliki unsur MTBE berbahaya bagi lingkungan.
Pertamax adalah BBM oktan tinggi harga terjangkau yang direkomendasikan ountuk kendaraan dengan kompresi 9.1 hingga 10.1 yang telah menggunakan teknologi setara Electronic Fuel Injection (EFI) dan Catalytic Converter (pengubah katalitik). Pertamax sendiri memiliki beberapa versi, mulai dari Pertamax, Pertamax Plus, hingga yang terbaru merupakan Pertamax Turbo.
c. Premium
Pertamina juga menyediakan BBM berkualitas dengan harga super terjangkau, plus memperoleh subsidi APBN yang membuat banderol harganya sangat murah. Kadar RON (Research Octane Number) pada bahan bakar ini adalah 88 yang merupakan kadar terendah diantara bahan bakar minyak lainnya. Tujuan dikeluarkannya bahan bakar bersubsidi ini tentu untuk mengakomodasi masyarakat kelas menengah kebawah agar tetap dapat membeli bahan bakar tanpa perlu mengeluarkan terlalu banyak biaya. Oleh karena itu, diharapkan agar keberadaan bahan bakar satu ini benar-benar sesuai sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh kaum menengah keatas.
d. LPG (Liquefied Petroleum Gas)
LPG – dikenal juga sebagai Elpiji – merupakan sebuah gas hidrokarbon yang diproduksi dari kilang minyak dan gas dengan kandungan utama gas propane (9C3H8) dan butane (C4H10). LPG yang berbentuk gas ini selanjutnya dikompresi menjadi cair dengan memberi tekanan tertentu, sebelum akhirnya ditampung dalam sebuah tangki dan didistribusikan ke masyarakat.
LPG sebagai BBM berkualitas telah digunakan di banyak lini kehidupan masyarakat, terutama untuk memasak. Penggunaan produk ini juga umum dilakukan di industri keramik, hotel, dan lain sebagainya. Salah satu hal yang cukup menyenangkan dari LPG ketika digunakan adalah bahwa produk ini tidak meninggalkan bau sehingga menjadi pilihan tepat bagi masyrakat atau industri dengan produk sensitive bau.
e. Bright Gas
Bright Gas merupakan salah satu produk elpiji non-subsidi dari Pertamina yang telah dipasarkan beberapa waktu lalu. Bright Gas memiliki warna pink terang menarik yang membuatnya terlihat elegan serta sangat cocok digunakan untuk kegiatan rumah tangga atau yang lainnya.
Tabung Bright Gas dinilai lebih aman karena memiliki fitur katup ganda Double Spindle Valve System yang dua kali lebih aman mencegah kebocoran. Bright Gas juga lebih aman dari pemalsuan karena memiliki segel hologram bersistem optical color switch yang memperoleh paten serta tidak dapat dipalsukan.
Beberapa produk tersebut merupakan varian bahan bakar dari Pertamina yang beredar luas di pasaran. Masyrakat tentu dapat menggunakannya dengan bebas sesuai dengan kebutuhan maupun kemampuan finansial.
Pertamina sebagai perusahan milik pemerintah telah membuktikan diri menjadi solusi bahan bakar berkualitas dan ramah lingkungan. Tentu langkah pengembangan tidak berhenti begitu saja sebab menjadi perusahaan energi terbaik dengan layanan prima memuaskan terus dilakukan sebagai bukti pengabdian kepada masyarakat.
Pentingnya bahan bakar bagi kehidupan membuat pemerintah Indonesia menunjuk Pertamina sebagai sebuah lembaga yang dipercaya mampu mengelola minyak dan gas bumi untuk menjadi BBM Berkualitas yang bisa memberikan pelayanan prima bagi masyarakat. Perusahaan Perseroan Terbatas ini – dalam perkembangannya – sempat memonopoli kepemilikan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) sebelum akhirnya dihapus pada tahun 2001 lalu.
Perjalanan Pertamina sebagai salah satu penggerak roda kehidupan masyarakat bukanlah sebuah potret singkat, melainkan penuh determinasi serta keinginan menjadi lebih baik. Seperti apa sejarah perkembangan pertamina serta bagaimana lembaga ini bertransformasi menjadi penyedia solusi bahan bakar berkualitas dan ramah lingkungan? Berikut adalah ulasan selengkapnya:
• Napak tilas perkembangan Pertamina di IndonesiaTonggak sejarah perkembangan Pertamina sebagai penyedia BBM berkualitas dimulai pada 10 Desember 1957 di Jakarta dengan nama awal Permina sebagai perusahaan BUMN yang berfungsi mengatur minyak dan gas bumi Indonesia. Permina dalam perkembangannya berubah menjadi Persero di tahun 1960 an setelah akhirnya digabung dengan Pertamina.
Pertamina yang menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia terbagi menjadi dua sektor, yaitu Hulu dan Hilir, yang ditunjang dengan berbagai anak perusahaan maupun perusahaan patungan. Pertamina terhitung mengoperasikan 7 kilang minyak di Indonesia dengan kapasitas mencapai 1.051,7 MBSD, pabrik petrokimia berkapasitas 1.507.950 ton per tahun, serta pabrik LPG berkapsitas 102.3 juta per tahun. Perjalanan Pertamina yang penuh liku dan determinasi menghasilkan buah manis, salah satunya dengan menempati peringkat 122 dari 500 perusahaan terbaik di dunia versi Fortune Global.
• Solusi BBM BerkualitasPertamina terus berusaha mengembangkan berbagai produk energi terbaik untuk mendukung kehidupan masyarakat, khususnya warga Indonesia sendiri. Pertamina dalam puluhan tahun perjalanannya memiliki beberapa produk yang terbadi menjadi beberapa cabang, yaitu Bahan Bakar Minyak (BBM), Bahan Bakar Khusus (BBK), Bahan Bakar Subsidi, serta produk Non BBM.
Diantara berbagai pilihan bahan bakar tersebut, berikut adalah beberapa produk terkenal dari Pertamina yang banyak digunakan masyarakat:
a. Pertalite
Pertamina sebagai pengelola minyak dan gas alam Indonesia baru saja meluncurkan Pertalite sebagai salah satu opsi BBM Oktan tinggi harga terjangkau. Kandungan oktan BBM berkualitas ini mencapai 90-91, namun hanya dibanderol dengan harga kurang dari Rp 7ribu/liter. Produk Pertamina satu ini hanya memiliki kandungan sulfur maksimal 0.05% (setara dengan 500 ppm), serta tidak memiliki kandungan timbel dan logam. Bahan bakar berwarna hijau jernih dan terang ini juga memiliki residu maksimal 2.0% yang sangat rendah untuk ukuran bahan bakar minyak.
Pertalite dengan segala kandungannya tersebut jelas menjadi salah satu solusi bagi pengguna yang menginginkan bahan bakar terjangkau dengan kualitas unggulan. Masyarakat yang menggunakan Pertalite untuk mesin dapat “memperpanjang” usia mesin karena memiliki kandungan aditif detergen, anti korosi, serta pemisah air yang membuat mesin berjalan dengan baik.
b. Pertamax
Pertamax merupakan salah satu produk andalan Pertamina yang dihasilkan denganmenambahkan zat aditif dalam proses pengolahan di kilang minyak yang pertama kali diluncurkan pada 10 Desember 1999 lalu. Produk ini tergolong sebagai BBM ramah lingkungan karena kemunculannya merupakan pengganti dari Premix 1994 serta Super TT 1998 yang memiliki unsur MTBE berbahaya bagi lingkungan.
Pertamax adalah BBM oktan tinggi harga terjangkau yang direkomendasikan ountuk kendaraan dengan kompresi 9.1 hingga 10.1 yang telah menggunakan teknologi setara Electronic Fuel Injection (EFI) dan Catalytic Converter (pengubah katalitik). Pertamax sendiri memiliki beberapa versi, mulai dari Pertamax, Pertamax Plus, hingga yang terbaru merupakan Pertamax Turbo.
c. Premium
Pertamina juga menyediakan BBM berkualitas dengan harga super terjangkau, plus memperoleh subsidi APBN yang membuat banderol harganya sangat murah. Kadar RON (Research Octane Number) pada bahan bakar ini adalah 88 yang merupakan kadar terendah diantara bahan bakar minyak lainnya. Tujuan dikeluarkannya bahan bakar bersubsidi ini tentu untuk mengakomodasi masyarakat kelas menengah kebawah agar tetap dapat membeli bahan bakar tanpa perlu mengeluarkan terlalu banyak biaya. Oleh karena itu, diharapkan agar keberadaan bahan bakar satu ini benar-benar sesuai sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh kaum menengah keatas.
d. LPG (Liquefied Petroleum Gas)
LPG – dikenal juga sebagai Elpiji – merupakan sebuah gas hidrokarbon yang diproduksi dari kilang minyak dan gas dengan kandungan utama gas propane (9C3H8) dan butane (C4H10). LPG yang berbentuk gas ini selanjutnya dikompresi menjadi cair dengan memberi tekanan tertentu, sebelum akhirnya ditampung dalam sebuah tangki dan didistribusikan ke masyarakat.
LPG sebagai BBM berkualitas telah digunakan di banyak lini kehidupan masyarakat, terutama untuk memasak. Penggunaan produk ini juga umum dilakukan di industri keramik, hotel, dan lain sebagainya. Salah satu hal yang cukup menyenangkan dari LPG ketika digunakan adalah bahwa produk ini tidak meninggalkan bau sehingga menjadi pilihan tepat bagi masyrakat atau industri dengan produk sensitive bau.
e. Bright Gas
Bright Gas merupakan salah satu produk elpiji non-subsidi dari Pertamina yang telah dipasarkan beberapa waktu lalu. Bright Gas memiliki warna pink terang menarik yang membuatnya terlihat elegan serta sangat cocok digunakan untuk kegiatan rumah tangga atau yang lainnya.
Tabung Bright Gas dinilai lebih aman karena memiliki fitur katup ganda Double Spindle Valve System yang dua kali lebih aman mencegah kebocoran. Bright Gas juga lebih aman dari pemalsuan karena memiliki segel hologram bersistem optical color switch yang memperoleh paten serta tidak dapat dipalsukan.
Beberapa produk tersebut merupakan varian bahan bakar dari Pertamina yang beredar luas di pasaran. Masyrakat tentu dapat menggunakannya dengan bebas sesuai dengan kebutuhan maupun kemampuan finansial.
• Solusi BBM Ramah LingkunganPertamina menyadari bahwa bahan bakar memiliki peranan penting menentukan kualitas lingkungan sekitar. Oleh karena itu, perusahan ini selalu berusaha untuk menghasilkan produk terbaik dengan emisi paling rendah. Komitmen Pertamina ini ditunjukkan dengan adanya perkembangan produk di berbagai sektor, seperti menghilangkan kandungan timbal pada Premium sejak tahun 2006. Pertamina juga tak segan menghentikan produksi bahan bakar yang dinilai buruk untuk lingkungan, seperti Premix 1994 serta Super TT 1998.
Pertamina sebagai perusahan milik pemerintah telah membuktikan diri menjadi solusi bahan bakar berkualitas dan ramah lingkungan. Tentu langkah pengembangan tidak berhenti begitu saja sebab menjadi perusahaan energi terbaik dengan layanan prima memuaskan terus dilakukan sebagai bukti pengabdian kepada masyarakat.